
Jakarta –
Survei kesehatan finansial terhadap mahasiswa mendapatkan bahwa kekalutan wacana keuangan memengaruhi kehidupan akademik mahasiswa. Banyak dari mereka, yang berupaya mengakses sumber daya yang dipersiapkan kampus, seumpama bantuan pendidikan, beasiswa, dan lainnya.
Faktanya, kehidupan mahasiswa secara lazim memang berhubungan dengan ongkos kuliah. Bagi banyak mahasiswa dengan ekonomi menengah ke bawah, kerap mengalami kesusahan keuangan.
Menurut The Student Financial Wellness Survey (SFWS), nyaris tiga dari empat siswa mengalami kesusahan keuangan dalam satu tahun terakhir pada tahun 2022.
Survei yang dirilis oleh Trellis Research AS tersebut, menyelediki tantangan keuangan di antara mahasiswa sarjana dan dampaknya terhadap kesuksesan mahasiswa.
Baca juga: Kisah Syakira, Siswa Madrasah yang Lolos Beasiswa Aperti BUMN di IT PLN |
Baca juga: Kata P2G soal Wisuda PAUD-SMA: Tak Berkorelasi dengan Kompetensi & Beban Finansial |
Tidak Semua Mahasiswa Tahu Dukungan yang Tersedia di Kampus
Hasil survei menyampaikan bahwa mahasiswa yang melaporkan kesusahan keuangan, menyanggupi keperluan dasar serta tantangan kesehatan mental, terpengaruh kinerja akademik dan kemampuannya untuk fokus pada kiprah kuliah.
Selain itu, mereka juga menyampaikan tidak senantiasa mengenali bantuan yang tersedia dari institusi atau kampus mereka.
Namun, terlepas dari tantangan keuangan selama kuliah, 70 persen responden yakin bahwa ongkos kuliah merupakan investasi yang bagus untuk masa depan keuangan mereka.
Kemudian hasil survei juga menyediakan bahwa kesuksesan siswa dipengaruhi juga oleh stres yang terkait dengan tantangan keuangan dan kesehatan mental.
Bahkan beberapa laporan menyediakan mereka cukup terusik dalam meniti karier dan mendorong mereka untuk berhenti.
Mahasiswa Baru & Mahasiswa yang Bekerja Lebih Sulit untuk Fokus Kuliah
Di antara responden, mahasiswa gap year atau dengan usia tua, mahasiswa baru, dan mahasiswa dengan pekerjaan lebih condong mengalami kesusahan untuk fokus pada akademisi alasannya merupakan dilema keuangan, ketimbang kawan sebayanya.
Siswa yang menyediakan gangguan kecemasan lazim juga condong mengalami kesusahan berfokus pada akademisi.
Sebenarnya, dari semua responden survei, kurangnya dana yang tersedia merupakan umum. Saat mendaftar di perguruan tinggi, 73 persen mahasiswa responden ini mengalami kesusahan keuangan.
Kesulitan Keuangan Tak Hanya Memengaruhi Akademik
Tantangan keuangan yang dihadapi mahasiswa ini juga akan membuat pemenuhan keperluan dasar sehari-hari menjadi tidak aman.
Akibatnya, banyak mahasiswa kelemahan masakan dan memiliki kawasan tinggal yang kurang mencukupi untuk mendukung mereka dalam berkuliah.
Survei tersebut mendapatkan bahwa tiga dari lima siswa pernah mengalami satu jenis kerawanan keperluan dasar dalam satu tahun terakhir dan 10 persen siswa mengalami ketiga bentuk kerawanan keperluan dasar yaitu kerawanan pangan, kerawanan kawasan tinggal, dan tunawisma.
Kerawanan pangan di sini merupakan ketersediaan masakan yang mencukupi dan kondusif secara nutrisi dari masakan yang sanggup diterima secara sosial.
Untuk memerangi kerawanan pangan, pantry masakan gratis menjadi lebih lazim di kampus-kampus.
Tetapi lebih dari 45 persen mahasiswa yang disurvei beresiko pangan justru mengindikasikan kampus mereka tak punya pantry masakan atau mereka tidak tahu apakah institusi mereka memiliki pantry.
Untuk kerawanan perumahan, tujuannya merupakan kesusahan mendapatkan kawasan tinggal yang terjangkau, kondusif atau berkualitas. Sementara tunawisma merupakan tidak punya kawasan tinggal yang tetap, terorganisir dan memadai.
Mencari Akses Dukungan Finansial dari Kampus
Sejauh ini, terlepas dari tantangan keuangan yang dihadapi, mahasiswa sudah melaporkan bahwa mereka akan menggunakan sumber daya kelembagaan seputar kesehatan keuangan, jikalau ditawarkan.
Sekitar 60 persen siswa juga menyampaikan mereka akan menggunakan layanan bantuan finansial, seumpama pembinaan, jikalau ditawarkan.
Dalam hal ini, keteraksesan yang mudah perlu dipersiapkan kampus. Seperti mendata secara berkala mahasiswanya wacana keadaan finansial yang dialami, sampai penyelesaian bantuan yang aktif.
Baca juga: Evolusi Atribut Wisuda sejak Berabad-abad, Awalnya Tak Dipakai untuk Kelulusan |
Mindset & Disiplin: Rahasia Sukses Financial Freedom!
Mindset & Disiplin: Rahasia Sukses Financial Freedom!
financial freedomfinansialkeuanganmahasiswabiaya kuliahsurveiuang