Home / Berita Ekonomi Bisnis / Bos Ojk Keadaan Ekonomi Ri Usai Serangan Tarif Impor Trump

Bos Ojk Keadaan Ekonomi Ri Usai Serangan Tarif Impor Trump

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (tengah) dan Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sophia Wattimena (keempat kiri) berfoto bareng  sejumlah pembicara dalam diskusi panel Risk and Governance Summit 2023 di Jakarta, Kamis (30/11/2023). Forum tahunan bagi para pemangku kepentingan di bidang Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Kepatuhan (GRC) berencana membangun komitmen, strategi, dan inisiatif gres dalam mengakselerasi kenaikan efektivitas good governance. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA

Jakarta

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar merespons perang jualan yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kebijakan Donald Trump tersebut juga berlaku buat produk asal Indonesia yang terkena tarif impor 32%.

Menurut Mahendra secara mendasar perekonomian Indonesia siap menghadapi tarif tinggi AS. Presiden Prabowo Subianti juga sudah melakukan pembahasan untuk perundingan dengan AS untuk bikin kebijakan yang saling menguntungkan.

“Terkait dengan pertumbuhan pengenaan tarif resiprokal dari Pemerintah Amerika, dari Presiden Trump, Indonesia sungguh siap. Saya lihat, merespons dengan yang terbaik ya menurut saya yang sanggup dijalankan oleh Indonesia,” kata Mahendra dijumpai wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).

 

Baca juga: AS Kecam Serangan Balik China Patok Tarif Impor 34%: Kesalahan Besar!

 

Mahendra menganggap keadaan perekonomian domestik mencatat pertumbuhan yang bagus menyerupai neraca jual beli yang tercatat surplus.

Selain itu, Indonesia memiliki daya tawar yang tinggi bagi ekosistem investasi. Bahkan, memiliki potensi memperluas pasar ekspor sambil terus memperhatikan regulasi anti-dumping untuk mempertahankan pasar domestik.

 

“Jadi sungguh sangat sungguh berpengaruh sungguh solid dan terang respon yang hendak diambil oleh Indonesia dan saya harap ini juga menampilkan pesan yang serupa jelasnya dan sama sama detailnya terhadap mereka yang juga melakukan jual beli ataupun memiliki saham yang listed di Bursa (BEI) alasannya merupakan jikalau dengar tadi, maka apa yang kita laksanakan dalam konteks itu tadi mestinya akan sanggup kita respon dengan segera dan tepat,” ungkapnya.

Di segi lain Mahendra menganggap tarif yang tinggi tidak akan memiliki pengaruh eksklusif pada risiko kredit perbankan. Ia pun meminta para pelaku pasar tidak khawatir dengan hal tersebut sepanjang menerapkan mitigasi risiko yang tepat.

“Jadi dalam konteks itu masih terlalu permulaan melihatnya. Tapi jikalau cara pandang dan pengukurannya demikian, bekerjsama tidak terlihat akan ada efek yang real cuma memang alasannya merupakan ini gres memang harus dilihat dalam sementara waktu namun itu satu jikalau terkena secara menyeluruh,” jelasnya.

ojkmahendra siregarperang dagangtarif impordonald trump

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *