Home / Berita / PEkonomi Butuh Kenaikan Literasi Keuangan Masyarakat

PEkonomi Butuh Kenaikan Literasi Keuangan Masyarakat

Wakil Ketua MPR RI Lestari MoerdijatFoto: Dok. MPR RI

Jakarta

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong penduduk mudah-mudahan melek literasi keuangan. Hal ini dijalankan untuk mengimbangi kemajuan inklusi keuangan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi nasional.

“Percepatan pembangunan semaksimal mungkin mesti melibatkan masyarakat, demikian pula pembangunan sektor ekonomi yang memerlukan kenaikan literasi keuangan dari masyarakat,” kata Lestari dalam keterangannya, Minggu (3/9/2023).

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menyediakan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia meraih 49,68%, sementara indeks inklusi keuangan meraih 85,10%. Kesenjangan tersebut berpeluang memunculkan permasalahan antara pelaku kerja keras jasa keuangan dan konsumen.

 

Baca juga: Topang Ekonomi RI, Peluang Ekspansi UMKM Dinilai Harus Terus Dijaga

 

Melalui peraturan yang diterbitkan oleh OJK No. 76/POJK.07/2016 tahun 2016, inklusi keuangan yakni ketersediaan susukan akan banyak sekali lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal sesuai dengan keperluan dan kesanggupan penduduk demi mengembangkan kemakmuran masyarakat.

Selain itu, OJK juga mendefinisikan bahwa literasi keuangan yakni serangkaian proses atau acara untuk mengembangkan wawasan (knowledge), kemampuan (skill) dan kepercayaan (confidence) pelanggan dan penduduk luas sehingga mereka bisa mengurus keuangan eksklusif lebih baik.

 

Menurut Lestari, perlu untuk meminimalkan kesenjangan dalam inklusi dan literasi keuangan masyarakat, mudah-mudahan mereka sanggup mempergunakan kesempatan pertumbuhan ekonomi yang dipersiapkan oleh forum keuangan. Ia juga menekankan bahwa upaya untuk mengembangkan literasi keuangan mesti menjadi belahan penting dari proses percepatan pembangunan ekonomi nasional.

 

Baca juga: Waka MPR Dorong Kemudahan Akses Rapor untuk Genjot Mutu Pendidikan

 

Dia mendorong partisipasi yang lebih luas dari penduduk dalam pembangunan untuk meraih hasil pembangunan yang lebih merata. Pasalnya, kesenjangan yang signifikan antara literasi dan inklusi keuangan memunculkan sejumlah acara pembangunan tidak berlangsung dengan baik.

Oleh alasannya itu, ia mengajak para pemangku kepentingan di tingkat sentra dan tempat untuk membangun kerja sama yang berefek guna mengakselerasi proses pembangunan di banyak sekali sektor demi mengembangkan kemakmuran penduduk secara merata.

mprliterasi keuanganpembangunan ekonomiLoading...Hoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi rujukan di siniSelengkapnya

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *