Home / Detiktv / Tiket Masuk Taman Nasional Naik Drastis

Tiket Masuk Taman Nasional Naik Drastis

Tiket Masuk Taman Nasional Naik Drastis” class=”p_img_zoomin img-zoomin”>Foto: Maulana Irsyad
Jakarta

Harga tiket masuk ke taman nasional di Indonesia sudah dinaikkan secara drastis, tergolong Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kenaikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) itu diberlakukan mulai 30 Oktober 2024.

TNGGP memberlakukan peningkatan tarif di segala pintu masuk. Sebagai gambaran, tiket masuk buat pendakian gunung Gede Pangrango lewat Resort Cibodas dan Gunung Putri pada weekday (Senin-Jumat) bagi WNI (2 hari 1 malam) Rp 72 ribu (sebelumnya Rp 29 ribu). Ad interim itu, buat turis absurd yang melaksanakan pendakian (2 hari 1 malam) wajib mengeluarkan duit Rp 435 ribu (sebelumnya Rp 320 ribu).

Adapun tiket pendakian pada final minggu bagi WNI menjadi Rp 92 ribu dari sebelumnya Rp 34 ribu per orang, sedangkan turis absurd dari Rp 470 ribu per orang menjadi Rp 435 ribu.

 

Pengelola TNGGP menyampaikan efek peningkatan tarif masuk TNGGP belum terlihat terhadap usahawan perjalanan dan warga sekitar yang memiliki kerja keras terkait hadirin wisatawan.

“Karena gres berlaku per 30 Oktober 2024 jadi belum kelihatan perbedaannya,” kata Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni terhadap , Senin (4/11/2024).

 

Agus mengatakan peningkatan tarif itu mengikuti pergeseran PP No 12 2014 ke PP No. 36 Tahun 2024. Bahwa, taman nasional hanya mengerjakan hukum dan bila penduduk sungguh terdampak dengan hukum ini maka mulai dilaporkan secara berjenjang.

“Ini kan sudah hukum dari sentra ya kang, jadi kita mesti menjalankan. Namun, ketika ada efek ke menurunnya PNBP dan penduduk pastinya menjadi materi penilaian juga yang nanti bisa kami laporkan secara berjenjang,” kata dia.

Ad interim itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) memberi tahu peningkatan tarif masuk turis dan menerbangkan drone di kawasan Bromo.

Tarif masuk bagi turis nusantara (wisnus) meningkat lebih dari 85 persen dari ongkos sebelumnya. Yakni, dari semula Rp 29 ribu (hari kerja) dan Rp 34 ribu (hari libur) menjadi Rp 54 ribu (hari kerja) dan Rp 79 ribu (hari libur).

Selain itu, terdapat modifikasi tarif bagi turis luar negeri (wisman) yg semula Rp 220 ribu (hari kerja) dan Rp 320 ribu (hari libur) menjadi satu tarif yaitu Rp 255 ribu (setiap hari).

Kemudian, untuk harga menerbangkan drone peningkatan terjadi cukup pesat. Sebelumnya harga menerbangkan drone merupakan Rp 300 ribu dan dikala ini menjadi Rp 2 juta.

“Untuk penggunaan drone dipatok tarif Rp 2 juta per unit dalam sesuatu hari di kawasan TNBTS dan sudah mulai diberlakukan,” ujar Septi terhadap detikJatim, Jumat (1/11/2024).

Kenaikan tarif juga berlaku untuk foto pranikah dan video komersial. Jika sebelumnya foto pranikah bertarif Rp 250 ribu, sekarang biayanya naik menjadi Rp 1 juta per paket bagi WNI dan Rp 3 juta bagi WNA. Adapun, buat video komersial dikala ini dibanderol Rp 10 juta per paket untuk wisnus dan Rp 20 juta untuk wisman.

Menurut Kementerian Pariwisata, modifikasi tarif tersebut gres terjadi sehabis 10 tahun tanpa perubahan.

“Setelah 10 tahun tanpa perubahan, sekarang Taman Nasional Naik Drastis Brommo Tengger Semeru melaksanakan modifikasi ulang tarif masuk bagi optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” tulis Kementerian Pariwisata dalam artikel akun resmi @kemenparekraf.ri di Instagram, Minggu (3/11/2024).

Menurut Pengamat Pariwisata Ubaya Prita Ayu Kusumawadhany, naiknya tarif tiket masuk juga mesti diikuti dengan penemuan yg dijalankan pemerintah. Selain penemuan juga memicu turis lebih bermutu dalam mempertahankan rekreasi alam.

“Wisatawan ini juga perlu menyaksikan inovasi, kebaruan apa yg dipersiapkan ke kalian, jikalau memang kami dibatasi dan sikap turis difilter, dibutuhkan bisa punya kesadaran mempertahankan dan ke arah mau mengeluarkan duit lebih mahal, alasannya merupakan dijaga sedemikian. Inovasi taman Bromo sendiri senantiasa diinfokan ke penduduk apa saja peningkatan di sana,” kata Prita dikala dihubungi detikJatim, Minggu (3/11/2024).

Akan tetapi, bila telah ada peningkatan tarif tetapi tidak ada pergeseran di Bromo, maka perlu menjadi pertanyaan. Bahkan komplain keras dari wisatawan.

“Tapi jikalau gini-gini saja maka perlu komplain keras, ke mana yg kita bayar masuk ke kas negara bagi apa,” pungkasnya.

Lalu, bagaimana jikalau kebijakan ini memiliki pengaruh pada warga sekitar? Saksikan pembahasan lengkapnya cuma di kesibukan detikPagi edisi Selasa (05/11/2024).

Nikmati terus santapan sarapan informasi khas detikPagi secara pribadi segera (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20., YouTube dan TikTok . Nir cuma menyimak, detikers juga bisa membuatkan ide, cerita, sampai membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

“Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

detik pagidetikpagilivelive streamingpodcastbroadcast

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *